PosmetroTV24

Situs Berita Terpopuler & Terbaru

Health

WHO Berharap Tidak Ada Lagi Serangan Ke Faskes

WHO Berharap Tidak Ada Lagi Serangan Ke Faskes
WHO Berharap Tidak Ada Lagi Serangan Ke Faskes

WHO Berharap Tidak Ada Lagi Serangan Ke Faskes, Inilah Kenyataan Yang Di Hadapi Jutaan Orang Yang Sangat Membutuhkan Perawatan. Maka dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyuarakan keprihatinan mendalam. Dan terkait serangan yang terus terjadi terhadap fasilitas kesehatan (faskes) dan staf medis di berbagai wilayah konflik. Bahkan serangan ini tidak hanya membahayakan nyawa para tenaga kesehatan. Namun tetapi juga mengancam akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang sangat dibutuhkan.

Sehingga serangan terhadap fasilitas kesehatan dan tenaga medis melanggar hukum humaniter internasional yang jelas melindungi mereka dari tindakan kekerasan dalam situasi konflik. Meskipun demikian, insiden ini terus terjadi di berbagai negara, terutama di kawasan yang di landa perang dan ketegangan politik. Kemudian WHO mencatat bahwa serangan ini tidak hanya menyebabkan kerugian jiwa. Dan kerusakan infrastruktur kesehatan, tetapi juga menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan. Sebagai respons, WHO telah mengeluarkan pernyataan tegas. Dalam meminta semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk menghormati hukum humaniter internasional. Lalu juga menjamin keselamatan fasilitas kesehatan serta staf medis. Maka juga menyerukan peningkatan upaya perlindungan bagi tenaga kesehatan. Hingga termasuk dengan memberikan pelatihan khusus dan dukungan psikologis bagi mereka yang berada di garis depan.

Selain itu, tentu menggarisbawahi pentingnya kerja sama internasional untuk menghentikan serangan ini. Organisasi ini meminta komunitas internasional untuk mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam serangan terhadap fasilitas kesehatan dan staf medis. Maka juga mendorong negara-negara anggota untuk memperkuat sistem kesehatan mereka sehingga lebih tahan terhadap dampak konflik dan serangan. Kemudian harapan WHO agar tidak ada lagi serangan terhadap faskes dan staf medis di dasari oleh keyakinan bahwa perlindungan terhadap layanan kesehatan merupakan bagian integral dari upaya global untuk mencapai perdamaian dan keamanan. Dan layanan kesehatan yang aman dan terjamin adalah kunci untuk menjaga stabilitas serta kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang rentan terhadap konflik.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Oleh karena itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah badan khusus di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berfokus pada kesehatan masyarakat global. Di dirikan pada 7 April 1948, WHO memiliki misi utama untuk mempromosikan kesehatan. Maka menjaga keamanan dunia dari ancaman kesehatan, dan melayani kelompok rentan melalui kolaborasi internasional. Di tanggal pendiriannya di peringati setiap tahun sebagai Hari Kesehatan Dunia.

Dan berbasis di Jenewa, Swiss, WHO memiliki keanggotaan yang mencakup hampir semua negara di dunia, yang bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan kesehatan global. Bahkan organisasi ini di pimpin oleh seorang Direktur Jenderal yang di pilih oleh negara-negara anggota. Tentu melalui Majelis Kesehatan Dunia, badan pembuat kebijakan tertinggi WHO. Kemudian tugas utama WHO meliputi pengawasan terhadap penyakit menular, penyediaan panduan teknis untuk negara-negara anggota. Maka pemberian bantuan darurat selama krisis kesehatan seperti wabah atau bencana alam. Pada organisasi ini juga memimpin berbagai kampanye kesehatan global termasuk program vaksinasi, pengendalian penyakit seperti HIV/AIDS, malaria. Sehingga tuberkulosis, serta upaya untuk mengatasi masalah kesehatan yang muncul seperti penyakit tidak menular, resistensi antibiotik, dan kesehatan mental.

Namun WHO juga bertanggung jawab dalam menetapkan standar dan pedoman internasional untuk berbagai aspek kesehatan, termasuk keamanan obat-obatan dan vaksin, kualitas air dan makanan serta pengendalian tembakau. Maka pedoman ini sering di gunakan oleh negara-negara anggota sebagai acuan dalam merumuskan kebijakan kesehatan nasional mereka. Salah satu peran penting WHO adalah dalam merespons keadaan darurat kesehatan global.

Staf Medis

Oleh karena itu pada bagian Staf Medis merupakan bagian integral dari sistem kesehatan yang bertanggung jawab untuk menyediakan layanan kesehatan kepada masyarakat. Mereka terdiri dari berbagai profesi dan spesialisasi yang bekerja sama untuk diagnosis, perawatan. Dan termasuk pencegahan penyakit serta pemeliharaan kesehatan secara umum. Bahkan anggota staf medis meliputi dokter, perawat, apoteker, teknisi medis dan berbagai profesional kesehatan lainnya.

Maka dokter adalah anggota kunci dari staf medis yang memiliki pendidikan dan pelatihan khusus untuk mendiagnosis dan merawat penyakit. Kemudian mereka dapat memiliki spesialisasi dalam berbagai bidang seperti kardiologi, bedah, atau pediatri. Selain itu dokter juga berperan dalam merumuskan rencana perawatan, memberikan nasihat medis dan melakukan prosedur medis yang diperlukan. Pada perawat adalah profesional yang mendukung dokter dalam merawat pasien. Mereka terlibat dalam administrasi obat, pemantauan kondisi pasien, dan memberikan perawatan dasar seperti perawatan luka dan manajemen nyeri. Bahkan perawat juga sering berperan dalam pendidikan pasien dan keluarga mengenai manajemen kesehatan dan perawatan diri.

Kemudian apoteker memainkan peran penting dalam memastikan bahwa obat-obatan di berikan dengan benar dan aman. Sehingga mereka memeriksa resep, memberikan informasi tentang efek samping obat, serta memastikan bahwa pasien memahami cara menggunakan obat dengan benar. Namun apoteker juga sering terlibat dalam pengelolaan terapi obat untuk pasien dengan kondisi kronis. Hingga teknisi medis, termasuk teknisi laboratorium dan radiologi, bertanggung jawab untuk menjalankan berbagai tes diagnostik yang membantu dokter dalam menentukan diagnosis dan merencanakan perawatan. Bahkan mereka melakukan analisis laboratorium, seperti uji darah atau kultur, serta operasi perangkat medis seperti mesin X-ray atau MRI.

Selain profesi-profesi ini, staf medis juga mencakup berbagai peran pendukung seperti manajer kasus, konselor kesehatan mental, dan ahli gizi. Maka setiap anggota staf medis memiliki peran khusus yang mendukung kesejahteraan pasien dan efisiensi sistem kesehatan.

Serangan Terhadap Faskes

Kemudian pada bentuk Serangan Terhadap Faskes adalah tindakan kekerasan yang mengancam keselamatan dan keberfungsian institusi kesehatan yang menyediakan layanan penting bagi masyarakat. Bahkan serangan ini dapat berupa serangan fisik, penghancuran infrastruktur atau serangan terhadap staf medis. Maka fenomena ini sering terjadi di daerah yang di landa konflik, ketegangan politik, atau situasi krisis. Dan berdampak signifikan pada kapasitas faskes untuk memberikan perawatan yang di perlukan.

Kemudian serangan terhadap faskes sering kali melanggar hukum humaniter internasional yang melindungi tempat-tempat yang menyediakan layanan kesehatan selama situasi konflik. Maka konvensi Jenewa, misalnya, menyatakan bahwa fasilitas kesehatan harus dilindungi dari serangan dan harus diizinkan beroperasi dengan aman tanpa gangguan. Namun, kenyataannya fasilitas kesehatan sering menjadi sasaran serangan karena menjadi bagian dari konflik, terutama ketika mereka dianggap sebagai simbol atau sumber dukungan bagi kelompok tertentu.

Sehingga dampak serangan ini sangat luas dan mencakup kerusakan fisik pada bangunan dan peralatan medis, serta hilangnya akses pasien terhadap layanan kesehatan yang kritis. Dan kerusakan pada fasilitas kesehatan dapat mengakibatkan penghentian layanan, kekurangan obat-obatan serta gangguan dalam penyampaian perawatan darurat. Selain itu, serangan juga dapat mengakibatkan cedera atau kematian di kalangan staf medis, yang semakin memperburuk situasi kesehatan masyarakat. Dengan efek psikologis dari serangan terhadap faskes tidak kalah pentingnya. Namun staf medis sering kali mengalami trauma akibat kekerasan yang mereka saksikan dan alami, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk memberikan perawatan WHO.