PosmetroTV24

Situs Berita Terpopuler & Terbaru

News

Drone Hizbullah Masuk Rumah PM Netanhayu, Israel Kelabakan

Drone Hizbullah Masuk Rumah PM Netanhayu, Israel Kelabakan
Drone Hizbullah Masuk Rumah PM Netanhayu, Israel Kelabakan

Drone Hizbullah Masuk Rumah PM Netanhayu, Israel Kelabakan, Pesawat Tak Berawak Itu, Lanjut Laporan Tersebut Berhasil Mengambil Rekaman. Pada tahun 2024, terjadi insiden yang menggegerkan di Israel. Dan ketika sebuah Drone Hizbullah berhasil masuk ke dalam kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Bahkan insiden ini menjadi perhatian besar karena menunjukkan adanya celah dalam sistem keamanan Israel, khususnya di tempat yang seharusnya menjadi salah satu lokasi paling aman di negara tersebut. Kemudian di mana Hizbullah, kelompok militan yang berbasis di Lebanon dan di dukung oleh Iran, telah lama menjadi ancaman bagi Israel.

Sehingga mereka di kenal memiliki kemampuan teknologi yang semakin canggih, termasuk dalam penggunaan drone untuk pengintaian dan bahkan serangan. Lalu insiden ini menggarisbawahi bahwa Hizbullah mampu menembus pertahanan udara Israel, yang selama ini di anggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Ketika Drone Hizbullah tersebut terdeteksi memasuki wilayah udara sekitar kediaman Netanyahu. Bahkan dengan sistem pertahanan Israel segera di aktifkan. Namun, fakta bahwa drone tersebut berhasil mencapai sedekat itu ke pusat kekuasaan Israel menunjukkan bahwa ada kelemahan. Tentu dalam deteksi awal dan respons terhadap ancaman udara kecil dan cepat. Meskipun tidak ada laporan bahwa drone tersebut membawa bahan peledak, insiden ini tetap membuat pihak keamanan Israel kelabakan dan memicu alarm di seluruh negeri.

Di pemerintah Israel langsung melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui bagaimana drone tersebut bisa lolos dari pengawasan. Mereka juga berencana untuk memperkuat pertahanan udara, terutama di sekitar lokasi-lokasi penting seperti kediaman perdana menteri. Selain itu, insiden ini memicu debat di kalangan politisi dan militer Israel tentang bagaimana menghadapi ancaman drone. Maka dari kelompok-kelompok seperti Hizbullah di masa depan. Bahkan reaksi internasional terhadap insiden ini beragam. Beberapa negara mengutuk tindakan Hizbullah, sementara yang lain. Kemudian juga menganggap ini sebagai tanda meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah.

Rekaman Drone Hizbullah

Pada tanggal 18 Agustus 2024, terjadi insiden dramatis ketika sebuah drone yang diduga milik Hizbullah berhasil memasuki wilayah udara kediaman Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Kejadian ini tidak hanya mengejutkan publik Israel tetapi juga memicu kekhawatiran serius terkait keamanan nasional negara tersebut. Kemudian dengan sebuah Rekaman Drone Hizbullah menunjukkan bagaimana drone tersebut berhasil menyusup ke area yang sangat dijaga ketat. Namun rekaman ini memperlihatkan detail dari kediaman Netanyahu dari sudut pandang udara, menyoroti area sekitar rumahnya yang seharusnya terlindungi dengan baik.

Maka kemampuan Hizbullah untuk mengoperasikan drone tersebut hingga sedekat itu ke rumah Netanyahu mengindikasikan bahwa kelompok militan ini memiliki teknologi pengawasan yang sangat maju. Serta informasi yang mendalam tentang celah-celah dalam sistem keamanan Israel. Kemudian rekaman ini menjadi pukulan telak bagi Israel, terutama karena drone tersebut. Bahkan dapat mendekati rumah pemimpin negara tanpa terdeteksi atau dihancurkan lebih awal oleh sistem pertahanan udara. Setelah insiden tersebut terungkap, Israel langsung memperketat keamanan di sekitar rumah Netanyahu. Dan memulai penyelidikan menyeluruh untuk memahami bagaimana drone tersebut bisa menembus sistem keamanan yang sangat canggih.

Sehingga pihak berwenang Israel dan militer segera melakukan analisis terhadap rekaman tersebut. Di mana untuk menentukan jalur penerbangan drone, teknologi yang di gunakan, serta asal mula peluncurannya. Mereka juga memeriksa apakah ada kemungkinan kebocoran informasi. Maka atau sabotase internal yang memungkinkan drone tersebut masuk sejauh itu. Tentu insiden ini memperburuk hubungan yang sudah tegang antara Israel dan Hizbullah. Hizbullah, yang di dukung oleh Iran.

PM Netanhayu

Oleh karena itu Benjamin Netanyahu, perdana menteri Israel yang di kenal sebagai salah satu politisi paling berpengaruh di negara tersebut, lahir pada 21 Oktober 1949. Sebelum memasuki dunia politik Netanyahu memiliki latar belakang yang signifikan dalam militer dan bisnis. Dan ia adalah seorang veteran Angkatan Bersenjata Israel dan kemudian belajar di MIT di Amerika Serikat. Kemudian di mana ia meraih gelar master di bidang manajemen bisnis.

Namun PM Netanyahu memasuki dunia politik pada awal 1980-an sebagai bagian dari pemerintahan Likud di bawah Menachem Begin dan kemudian di bawah Yitzhak Shamir. Maka ia dengan cepat membangun reputasi sebagai orator ulung dan ahli dalam kebijakan luar negeri dan keamanan nasional. Pada tahun 1996, Netanyahu pertama kali terpilih sebagai Perdana Menteri Israel. Kemudian menjadikannya pemimpin termuda dalam sejarah negara tersebut pada saat itu. Dan selama masa kepemimpinan pertamanya, Netanyahu dik enal karena kebijakannya yang keras terhadap terorisme. Bahkan juga sikap tegasnya terhadap proses perdamaian dengan Palestina. Meskipun ada beberapa kemajuan dalam negosiasi perdamaian, pemerintahannya mengalami tantangan berat dari dalam negeri. Sehingga internasional termasuk terjadinya gelombang kekerasan yang di kenal sebagai Intifada Kedua.

Lalu Netanyahu kalah dalam pemilihan 1999, tetapi kembali ke kekuasaan sebagai Perdana Menteri pada tahun 2009 setelah partainya, Likud, memenangkan pemilihan. Kemudian selama periode ini, ia memimpin dengan fokus pada kebijakan keamanan yang ketat, pertumbuhan ekonomi dan hubungan strategis dengan negara-negara barat, khususnya Amerika Serikat. Bahkan Netanyahu juga dikenal karena kebijakan pemukiman di Tepi Barat dan sikap kerasnya terhadap Iran, yang dianggap sebagai ancaman besar bagi Israel. Maka selama masa jabatannya, Netanyahu sering kali terlibat dalam berbagai kontroversi, termasuk tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Pada tahun 2019 dan 2020 ia menghadapi berbagai tuduhan kriminal termasuk penyuapan dan penyalahgunaan kekuasaan. Bahkan menyebabkan krisis politik di Israel dengan beberapa pemilihan umum yang diadakan dalam waktu singkat.

Politik Israel Dengan Gaza

Oleh karena itu maka Politik Israel Dengan Gaza adalah salah satu aspek paling kompleks dan kontroversial dari konflik Israel-Palestina. Bahkan gaza, sebuah wilayah kecil yang terletak di pantai timur Laut Mediterania, memiliki populasi padat dan merupakan rumah bagi sekitar dua juta orang Palestina. Lalu sejak terpisahnya Gaza dari Tepi Barat dan pengambilalihan kekuasaan oleh Hamas pada tahun 2007. Dan hubungan antara Israel serta Gaza telah mengalami ketegangan yang terus menerus.

Sehingga hamas, kelompok Islamis yang diakui oleh Israel, AS, dan Uni Eropa sebagai organisasi teroris mengambil alih Gaza setelah perpecahan politik dengan Fatah, partai utama di Tepi Barat. Dan sejak saat itu Israel telah memberlakukan blokade ketat terhadap Gaza. Bahkan mencakup pembatasan atas barang-barang yang dapat masuk ke wilayah tersebut, termasuk bahan baku dan barang-barang konsumsi. Namun blokade ini di maksudkan untuk membatasi kemampuan Hamas dalam mengakses senjata. Lalu material yang dapat di gunakan untuk serangan terhadap Israel. Namun dampaknya juga mencakup krisis kemanusiaan yang mendalam di Gaza, termasuk kekurangan barang-barang pokok, bahan bakar, dan layanan kesehatan.

Sehingga konflik bersenjata antara Israel dan Hamas sering kali pecah dalam bentuk serangan roket dari Gaza dan serangan udara balasan dari Israel. Namun pertempuran ini sering kali menyebabkan kerusakan besar dan korban jiwa di kedua belah pihak, serta meningkatkan ketegangan Drone Hizbullah.